Jumat, 20 Januari 2017

Tugas Softskill Design Grafik dengan Metode Timeline, Trendsline , dan Waterfall (BAB 5)


BAB V
Penutup

Trend lines, Timeline, dan Waterfall yaitu sebuah sistem yang merupakan bagian dari google chart, ketiga bagian dari google chart itu dapat memudahkan user atau pengguna untuk menyelesaikan pekerjaan atau masalah.

Kesimpulan

Visualisasi adalah konversi data ke dalam format visual atau tabel sehingga karakteristik dari data dan relasi di antara item data atau atribut dapat di analisis atau dilaporkan. Visualisasi adalah suatu teknik penggunaan komputer untuk menemukan metode terbaik dalam menampilkan data. Dengan menggunakan visualisasi, data yang ditampilkan dapat mempermudah peneliti untuk melihat data yang sulit dilihat dengan pemikiran sehingga peneliti bisa mengamati simulasi dan komputasi, juga memperkaya proses penemuan ilmiah dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan tak diduga, salah satu contohnya adalah dengan menampilkan data atau informasi dalam bentuk gambar, contoh : grafik, struktur tree, pola, warna.

Beberapa visualisasi grafik yang dibahas yaitu Timeline , Trendline , dan Waterfall. Sebuah Timeline adalah bagan yang menggambarkan bagaimana set sumber daya yang digunakan dari waktu ke waktu. Timeline yang sering disebut dengan gant chart digunakan dalam mengelola sebuah proyek. Sedangkan Trendline adalah garis pada grafik mengungkapkan keseluruhan arah data. Trendline digunakan untuk grafis tampilan tren dalam data dan membantu menganalisis masalah prediksi. Analisis semacam itu juga dinamai analisis regresi. Dengan menggunakan analisis regresi, kita dapat memperpanjang Trendline dalam grafik luar data aktual untuk memprediksi nilai masa depan. Google Charts mendukung tiga jenis Trendline yaitu : linear, polinomial dan eksponensial. Waterfall adalah grafik yang dapat digunakan untuk menggambarkan efek dari faktor-faktor penyebab perubahan “initial value” menjadi “end value”. Dari grafik ini bisa diketahui kontribusi masing-masing faktor sampai ke nilai akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Bibliografi “TRENDLINE” Forex imf. 2015. Web. 6 Januari 2017. http://www.foreximf.com/belajar-forex/pemula/trendline/

Bibliografi “Pengertian HTML, Fungsi HTML serta Sejarah HTML” Faiz Agil Wirawan. 18 Mei 2015. Web. 14 Januari 2017. http://www.burung-net.com/2015/05/pengertian-html-fungsi-html-serta-sejarah-html.html

Bibliografi “Add, change, or remove a trendline in a chart” Microsoft. 2016. Web. 6 Januari 2017.https://support.office.com/en-us/article/Add-change-or-remove-a-trendline-in-a-chart-fa59f86c-5852-4b68-a6d4-901a745842ad

Bibliografi “Trend Lines” StockCharts. 2016. Web. 13 Januari 2017. http://stockcharts.com/school/doku.php?id=chart_school:chart_analysis:trend_lines

Bibliografi “Trendlines” Google. 14 Juli 2016. Web. 6 Januari 2017. https://developers.google.com/chart/interactive/docs/gallery/trendlines#fullhtml

Bibliografi “Timelines” Google. 14 Juli 2016. Web. 6 Januari 2017. https://developers.google.com/chart/interactive/docs/gallery/timeline

Bibliografi “Candlestick Charts” Google. 4 Januari 2017. Web. 6 Januari 2017. https://developers.google.com/chart/interactive/docs/gallery/candlestickchart#Waterfall

Bibliografi “Pengertian Gantt Chart dan Cara Membuatnya” Budi Kho. 21 Juni 2016. Web. 13 Januari 2017. http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart/

Bibliografi “TEKNIK VISUALISASI DALAM DATA MINING ” Sri Mulyana, Edi Winarko. 23 Mei 2009. Web. 6 Januari 2017. http://repository.upnyk.ac.id/275/1/E-14_Survey_jurnal__DM_-SeminarUPN'09.pdf

Bibliografi “Pengertian Candlestick” Susilo FX. 14 April 2016. Web. 17 Januari 2017. http://forexstarmoon.com/artikel-forex/519/pengertian-candlestick-414160030/

Bibliografi “Apa sih Google API itu?” Ryan Febrianto . 2016. Web. 1 Januari 2017. http://digitalindo.co.id/?page=blogdetail&ID=22

Tugas Softskill Design Grafik dengan Metode Timeline, Trendsline , dan Waterfall (BAB 4)

BAB IV
Contoh Kasus Pemanfaatan Google API

Timeline

Sebuah Timeline adalah bagan yang menggambarkan bagaimana set sumber daya yang digunakan dari waktu ke waktu. Jika Anda sedang mengelola proyek perangkat lunak dan ingin menggambarkan siapa yang melakukan apa dan ketika, atau jika Anda sedang mengatur sebuah konferensi dan perlu untuk menjadwalkan ruang pertemuan, sebuah Timeline adalah sering pilihan wajar visualisasi. Salah satu jenis Timeline yang populer adalah Gantt chart. Dibawah ini adalah contoh sederhana Timeline nama-nama presiden.

Setelah loading Timeline paket dan mendefinisikan callback untuk menggambar grafik ketika halaman diterjemahkan, metode drawChart() instantiates google.visualization.Timeline() dan kemudian mengisi sebuah dataTable dengan satu baris untuk setiap Presiden.

Di dalam dataTable, kolom pertama adalah nama Presiden, dan kolom kedua dan ketiga adalah awal dan akhir kali. Ini memiliki tipe JavaScript Date, tetapi mereka juga bisa nomor biasa.


Akhirnya, kita memanggil metode draw() bagan, yang menampilkannya dalam sebuah div dengan penciri sama (Timeline) yang digunakan bila wadah dinyatakan pada baris pertama dari drawChart(). Berikut ini adalah kodingannya.


Untuk menambahkan label pada setiap kolom kita gunakan sedikit tambahan koding. Kita berikan nama lengkap dari setiap Presiden. Pada grafik Timeline, terdapat 4 kolom dataTable, kolom pertama adalah label baris, kolom kedua sebagai bar label, kolom ketiga dan keempat sebagai awal dan akhir. Kita tambahkan kodingan tersebut dibawah Washington, adams, dan Jefferson. Berikut kodenya.

Untuk membuat Timeline kita lebih kompleks, mari kita buat Timeline Jadwal Bioskop ke kita bagan. Kita akan menambahkan jadwal mulai dari jadwal tayang, durasi film, dan lokasi tempat kita akan menonton.
Dalam jadwal, beberapa sumber akan memiliki warna yang sama bahkan dalam beberapa baris, sehingga di bagan berikut setiap orang diwakili dengan warna yang konsisten.

Beberapa bar ada yang pendek dan juga ada yang panjang sekali, maka tabel ini adalah tes yang baik dari label. Ketika label terlalu besar untuk bar, disingkat atau dihilangkan, tergantung pada ukuran bar. Kita dapat mengarahkan kursor ke bar untuk mendapatkan informasi tooltip.
Timeline akan mengurutkan mulai dari jam terlebih dahulu. Kita lihat film dimulai dari jam 12.00 hingga jam 18.00. Pada mall Margo XXI film The Avenger memiliki bar yang sangat panjang, ini dikarnakan durasi dari film The Avenger. Dari setiap Mall kita dapat lihat perbedaan warna yang ditampilkan, ini dikarnakan berbeda baris. Jika masih dalam 1 baris, maka warna akan sama. Kita dapat mengatur warna pada baris dengan mengatur backgroundColor. BackgroundColor ditentukan sebagai nilai hex. Di sini, kita memasangkannya dengan colorByRowLabel untuk menunjukkan judul film dalam satu baris:



Seperti penjelasan sebelumnya, kita load terlebih dahulu loader google chartnya. Disini kita hanya menggambar satu grafik saja, tetapi jika ingin menggambar lebih dari satu grafik, kita hanya perlu satu loader saja. Yang ditambah bukan loadernya tapi fungsi gambarnya. Kemudian disini kita gunakan versi yang sekarang (“Current”). Pada fungsi drawChart, kita panggil library container bernama example3.1, kemudian dalam array tabel kita atur terlebih dahulu tipe variabelnya yaitu string dan date. Perlu diperhatikan koma atas pada kodingan addrow atau penambahan data pada tabel dalam baris. Setelah semuanya selesai, kita tutup dengan memanggil id chartnya dengan nama example3.1. itu digunakan untuk dapat menggambar grafik Timeline, jika tidak dilakukan, maka grafik Timline tidak dapat tergambar.

Tabel Konfigurasi

Dalam pembuatan sebuah Timeline terdapat beberapa konfigurasi yang harus kita ketahui sebelum kita membuat sebuah Timeline. Timeline merupakan bagan yang menggambarkan bagaimana set sumber daya yang digunakan dari waktu ke waktu. Pada umumnya Timeline digunakan untuk memecahkan sebuah masalah proyek. 

Berikut adalah tabel konfigurasi Timeline:





Berikut penjelasan mengenai tabel konfigurasi pada Timeline.

  1. avoidOverlappingGridLines bertujuan agar tidak ada garis atau bar yang saling menutupi atau tumpang tindih. Pada saat elemen display (bar di Timeline) harus menutupi garis grid maka perintah konfigurasi avoidOverlappingGridLines yang digunakan. Pada dasarnya avoidOverlappingGridLines memiliki nilai true pada default. Jika garis bar dapat terlihat maka nilia dapat diubah menjadi false. Tipe data yang digunakan adalah tipe boolean.
  2. Berikutnya terdapat backgroundcolor yang berfungsi untuk memberikan warna pada latar belakang Timeline atau pada bagian grafik utama. Warna yang dapat digunakan untuk background pada Timeline dapat menggunakan warna HTML misal ingin menggunakan warna merah maka kita ketik ‘red’ atau kode HTML warna merah yaitu ‘#00cc00’. Tipe data yang digunakan untuk background adalah string atau object dengan nilai default adalah warna white. Artinya jika kita tidak memberi kode warna maka warna background akan tampil putih.
  3. Colors berbeda fungsi dengan backgroundcolor , colors berfungsi untuk memberikan warna pada setiap chart elemen yang terdapat pada Timeline. Warna yang digunakan menggunakan warna HTML. Contoh pada chart elemen kita ingin memberi warna merah maka colors:['red','#004411'].
  4. Pada enableInteractivity berfungsi untuk mengatur interaksi antar peristiwa terhadap pengguna. Apakah grafik melempar peristiwa berbasis pengguna atau bereaksi terhadap interaksi pengguna. Jika salah, grafik tidak akan 'pilih' atau peristiwa-interaksi berbasis lainnya (tapi akan memilih peristiwa lain), dan tidak akan menampilkan hovertext atau berubah tergantung pada input pengguna. Tipe yang digunakan dalam enableInteractivity adalah boolena dengan nilai default adalah true.
  5. Fontname berfungsi untuk menampilkan atau mengubah jenis teks yang ingin digunakan. Tipe data yang digunakan adalah string. Jika pada saat kita membuat sebuah Timeline kita tidak menentukan jenis font maka secara default Timeline akan menggunakan font arial.
  6. Fontsize berfungsi untuk menentukan ukuran dari teks yang kita gunakan pada Timeline. Ukuran font default, dalam piksel, dari semua teks pada grafik. Kita dapat mengganti ini dengan menggunakan properti untuk elemen grafik tertentu.
  7. forcelFrame untuk menarik grafik dalam sebuah frame inline. forcelFrame memiliki tipe data boolean dengan nilai default false
  8. Height adalah sebuag ketinggan chart dalam berbentuk pixel , ketinggian sebuah chart dapat ditentukan memulai propertis height.
  9. Timeline.barlabelstyle digunakan untuk mengatur gaya teks per bar. Dapat digunakan untuk fontname dan fontsize.
  10. Timeline colorbyrowlabel merupakan warna yang digunakan perkolom. Ini memiliki nilai default false. Jika diatur ke benar, warna setiap bar pada baris yang sama.,default adalah menggunakan satu warna per label bar.
  11. Timeline groupbyrowlabel jika diatur ke false, menciptakan satu baris untuk setiap entri dataTable. Sedangkan nilai default adalah untuk mengumpulkan bar dengan label baris yang sama dalam satu baris.
  12. Timeline rowlabel untuk menentukan gaya teks per label . Warna dapat berupa string warna HTML, misalnya 'merah' atau '# 00CC00' Juga lihat fontName dan fontsize.
  13. Pada showbarlabel jika diatur ke false, menghilangkan bar label. Sedangkan default adalah untuk menunjukkan kepada user.
  14. Pada singlecolor untuk semua warna bar menjadi satu warna. Semua warna bar sama ditetapkan dalan nilai hex. Singlecolor memiliki tipe data string dan default nilainya adalah null.Tooltip trigger adalah interaksi pengguna. Interaksi pengguna yang menyebabkan tooltip yang akan ditampilkan , seperti :


  • 'Fokus' - tooltip akan ditampilkan ketika pengguna berada dekat di atas elemen. 
  • 'None' - tooltip tidak akan ditampilkan. 

Tooltip memiliki tipedata string dan nilai default focus , maka tanpa diatur nilai tooltip adalah fokus atau tooltip akan ditampilkan ketika pengguna berada dekat di atas elemen.

Tabel Methods

Methods adalah sebuah tindakan yang dapat dilakukan oleh objek. Berikut kita bahas beberapa methods yang terdapat pada Timeline , sebagai berikut :


Menggambarkan grafik dengan meneriman kode lanjut dari panggilan setelah readyevent akan diterputus. Menggambarkan visualisasi pada halaman. Di belakang layar ini dapat mengambil gambar dari server atau membuat grafik pada halaman menggunakan kode visualisasi terkait. Kita harus memanggil metode ini setiap kali data atau pilihan berubah objek harus ditarik dalam elemen DOM berlalu ke konstruktor.

Data yang dipanggil pada method draw adalah sebuah DataView DataTable atau data yang akan digunakan untuk menggambar grafik. Tidak ada metode standar untuk mengekstraksi DataTable dari grafik. Sedangkan options yang dipanggil sebuah peta pasangan nama / nilai pilihan kustom. Contoh termasuk tinggi dan lebar, warna latar belakang, dan keterangan. Dokumentasi visualisasi harus daftar pilihan yang tersedia, dan harus mendukung opsi default jika kita tidak menentukan parameter ini. Kita dapat menggunakan JavaScript sintaks literal untuk lulus dalam peta pilihan: misalnya, {x: 100, y: 200, judul: 'Contoh'}.

Clearchart untuk membersihkan grafik, dan melepaskan semua sumber daya yang dialokasikan.

Mengembalikan array entitas grafik yang dipilih. entitas dipilih adalah bar, entri legenda dan kategori. Untuk grafik ini, hanya satu entitas dapat dipilih pada saat tertentu.

Ini opsional terpapar oleh visualisasi yang ingin membiarkan kita mengakses data yang sedang dipilih dalam grafik.

Selection_array, Array objek yang dipilih, masing-masing menggambarkan elemen data dalam tabel yang mendasari yang digunakan untuk membuat visualisasi (DataView atau DataTable). Setiap objek memiliki sifat baris dan / atau kolom, dengan indeks dari baris dan / atau kolom item yang dipilih dalam DataTable yang mendasari. Jika properti baris adalah nol, maka seleksi adalah kolom; jika properti kolom adalah null, maka seleksi adalah berturut-turut; jika keduanya non-null, maka itu adalah item data tertentu. Anda dapat memanggil metode DataTable.getValue () untuk mendapatkan nilai dari item yang dipilih. array diambil dapat disahkan menjadi setSelection ().
Berikut adalah contoh yang menggunakan get selection.

Trendlines

Trendline adalah garis pada grafik mengungkapkan keseluruhan arah data. Google Charts dapat secara otomatis menghasilkan Trendlines untuk Scatter Charts, Bar Charts, Column Charts dan Line Charts. Trendlines digunakan untuk grafis tampilan tren dalam data dan membantu menganalisis masalah prediksi. Analisis semacam itu juga dinamai analisis regresi. Dengan menggunakan analisis regresi, kita dapat memperpanjang Trendline dalam grafik luar data aktual untuk memprediksi nilai masa depan.

Google Charts mendukung tiga jenis Trendlines yaitu : linear, polinomial dan eksponensial.

Linear Trendlines

Sebuah Trendline Linear adalah garis lurus yang paling mendekati data dalam grafik. (Tepatnya, garis yang meminimalkan jumlah jarak kuadrat dari setiap titik). Trendline Linear merupakan Trendline yang terbaik. Trendline ini cocok digunakan dengan set data linier sederhana. Trendline linier biasanya menunjukkan bahwa sesuatu yang meningkat atau menurun pada tingkat yang stabil.
Pada contoh kasus grafik diatas merupakan contoh dari Linear Trenlines pada Scatter Chart. Pada Linear Trendlines ini dapat dilihat perkembangan Rupiah dari tahun ke tahun berbeda. Di tahun 2009 Rupiah menginjak angka 8900. Seiring berjalannya waktu, rupiah di tahun 2017 naik ke angka 13450. Perkembangan rupiah disini menunjukkan kestabilan dalam peningkatan dan penurunan dari tahun ke tahun. Rata-rata dari tahun ke tahun rupiah mengalami kenaikan, hanya beberapa kali saja mengalami penurunan.

Untuk membuat sebuah Trendlines, kita menggunakan Google Linear Trendlines yang hanya memanggil fungsinya saja. Berikut resource codenya :

Dengan sedikit pengecualian, semua halaman web dengan Google grafik harus memasukkan baris berikut dalam <head> halaman web:
Baris pertama dari contoh ini adalah loader itu sendiri. Kita hanya dapat memuat loader satu kali tidak peduli berapa banyak grafik yang ingin di gambar. Setelah loading loader, kita dapat memanggil fungsi google.charts.load satu atau lebih kali untuk memuat paket untuk jenis bagan yang tertentu.

Argumen pertama untuk google.charts.load adalah versi nama atau nomor, sebagai string. Jika kita menentukan 'current', hal ini menyebabkan rilis resmi terbaru dari Google grafik yang akan dimuat. Jika kita ingin mencoba kandidat untuk rilis berikutnya, gunakan 'upcoming'. Secara umum akan ada sangat sedikit perbedaan antara keduanya, dan mereka akan benar-benar identik. Alasan umum untuk menggunakan mendatang adalah bahwa kita ingin menguji jenis grafik baru atau fitur bahwa Google akan rilis pada bulan berikutnya atau lebih. Google mengumumkan rilis mendatang di forum Google dan merekomendasikan kita untuk memakai rilis Chart terbaru Google. Itu digunakan untuk memastikan perubahan grafik yang kita terima.



Pada fungsi drawchart() di atas, kita memasukkan variable dengan nama data dan memanggil fungsi dari google kembali untuk membuat array dalam table. Kita masukkan data dalam array table sesuai dengan gambar diatas. Kemudian variable options itu digunakan untuk memberikan keterangan pada grafik. Tittle merupakan judul grafik. Tittle hAxis dan vAxis adalah judul pada arah vertikal dana rah horizontal. Jika kita ingin menggabar garis Trendline maka kita set Trendlinesnya 0, jika tidak digambar maka set Trendlines menjadi 1. Kemudian kita memanggil kembali fungsi google dengan model scatter chart dengan nama ‘chart_div’.

Pada bagian penutup, kita akan memanggil nama id dari grafik linear Trendlines yang akan kita gambar. Sebelumnya kita tutup terlebih dahulu bagian script dan bagian headnya. Kita buat body dan panggil idnya untuk dapat menggambar Linear Trendline. Nama idnya adalah chart_div. Kemudian kita atur pajang dan tinggi dari grafik tersebut. Setelah itu kita tutup bagian body dan bagian htmlnya.

Exponential Trendlines

Trendline eksponensial adalah garis melengkung yang digunakan saat nilai data naik atau turun terus-menerus. Kita tidak dapat membuat Trendline eksponensial jika nilai data kita berisi nol atau negatif.

Contoh kasus diatas merupakan hubungan antara kecepatan berkendara mobil dan konsumsi bahan bakar yang dihasilkan. Data di atas menandakan meningkatnya konsumsi bahan bakar setiap kali pengendara meningkatkan kecepatan kendaraannya. Kita tidak bisa membuat Trendline eksponensial apabila bahan bakar dan kecepatan pengendara berisi nol atau negatif.

Untuk membuat sebuah eksponensial Trendline, kita hanya memanggil fungsi yang sudah disediakan oleh google chart. Berikut resource codenya :


Sama halnya dengan Linear Trendlines, kita harus memasukkan terlebih dahulu head yang memanggil fungsi javascript dari google chart, kemudian kita load loader google chart tersebut tanpa pengecualian. Berapapun grafik yang ingin kita buat pada eksponensial Trendlines, kita hanya butuh satu loader saja. 

Setelah kita deskripsikan loader, maka kita akan men setting callback dan packages tetapi sebelum kita dapat menggunakan salah satu paket yang dimuat oleh google.charts.load kita harus menunggu loading selesai. Tetapi kita tidak cukup untuk hanya menunggu dokumen selesai loading, karena dapat mengambil beberapa waktu sebelum loading ini selesai, kita perlu mendaftarkan fungsi callback. Ada dua cara yang ini dapat dilakukan. Menentukan pengaturan callback dalam panggilan google.charts.load atau memanggil setOnLoadCallback melewati sebuah fungsi sebagai argumen.

Perhatikan bahwa kita perlu memberikan definisi fungsi, dari pada memanggil fungsi. Fungsi yang kita berikan dapat berupa fungsi bernama atau fungsi anonim. Bila paket telah selesai loading, fungsi panggilan balik ini akan dipanggil tanpa argumen. Loader juga akan menunggu untuk dokumen selesai loading sebelum memanggil callback.
Jika kita ingin menarik lebih dari satu tabel, kita juga dapat daftarkan lebih dari satu fungsi callback, atau kita dapat menggabungkan mereka ke dalam salah satu fungsi. 

Dalam fungsi arrat data, kita memanggil fungsi array tabel pada library yang sudah di sediakan oleh google chart. Kemudian kita masukkan data yang diinginkan. Setelah itu kita masuk ke pengaturan. Atur judul awal dengan nama tittle, kemudian atur judul grafik untuk garis X dan Y secara horizontal dan vertikal dengan max value yang sesuai. Panggil fungsi pada type dengan fungsi exponential. Setelah itu kita gambar grafik menggunakan fungsi scatter chart dan panggil juga id dari chart eksponensialnya bernama chart_div2.

Pada bagian penutup ini, kita akan menutup bagian script dan head terlebih dahulu, kemudian kita buat body yang isinya memanggil id grafik eksponensialnya tersebut yaitu chart_div2, kemudian atur panjang dan tinggi grafik. Setelah itu tutup body dan tutup htmlnya.

Polynomial Trendlines

Trendline Polinomial adalah garis melengkung yang digunakan saat data berfluktuasi. Sangat berguna, misalnya, untuk menganalisis keuntungan dan kerugian atas kumpulan data besar. Urutan polinomial dapat ditentukan oleh jumlah fluktuasi dalam data atau oleh berapa banyak tikungan (bukit dan lembah) muncul dalam kurva. Order 2 polinomial Trendline umumnya memiliki hanya satu bukit atau lembah. Memesan 3 umumnya memiliki satu atau dua bukit atau lembah. Urutan 4 umumnya memiliki hingga tiga hills atau lembah. Berikut ini adalah contoh kasus umur dengan berat badan.
Ini merupakan contoh kasus perbandingan umur dengan berat badan dari tahun ke tahun. Dalam grafik menunjukkan semakin tua seseorang, semakin naik berat badannya. Untuk penjelasan kode grafik di atas adalah berikut ini.
Sama dengan grafik sebelumnya, pertama kita harus memasukkan loadernya terlebih dahulu. Setelah itu baru kita masukkan google chart load. Dalam google chart load, terdapat versi load atau nomor untuk di load, yaitu versi sekarang dan versi yang akan dating. Argumen pertama dari panggilan google.charts.load adalah versi dari google chart. Ada dua versi khusus untuk sekarang dan beberapa versi frozen. Untuk me-load versi frozen ketik kode berikut ini.


Menurut google chart, versi frozen tidak disarankan karena memiliki masalah keamanan. Google Chart menyarankan sebaiknya menggunakan versi yang baru saja.
Ini merupakan array tabel dalam fungsi drawChart. Kita masukkan umur dan berat badan sesuai dengan data yang diinginkan.
Kemudian kita setting optons pada grafik. Tittle merupakan judul dari grafik yang kita gambar, hAxis dan vAxis merupakan judul dalam horizontal dan vertikal yang memiliki value max 50. Kita dapat menambahkan judul sesuai dengan keiinginan kita. Kemudian kita panggil fungsi scatter chart dengan nama grafik polynomial2_div. itu digunakan untuk memanggil library pada google chart agar kita dapat menggambar grafik polynomial.

Setelah semua pengaturan sudah dilakukan, maka kita tinggal menutup script dan headnya saja. Kemudian kita buat body yang isinya memanggil kembali id dari grafik polynomial tersebut dengan nama polynomial2_div. atur juga panjang dan tinggi pada grafik. Setelah itu tutup body dan tutup htmlnya. 

Waterfall

Waterfall Chart adalah bentuk visualisasi data yang membantu dalam memahami efek kumulatif dari berurutan memperkenalkan nilai-nilai positif atau negatif. Waterfall Chart juga dikenal sebagai Flying Bricks Chart atau Mario Chart karena jelas seperti suspensi kolom (bricks) di udara. Pada bidang keuangan, itu disebut sebagai jembatan.

Waterfall Chart biasanya digunakan untuk memahami bagaimana nilai awal dipengaruhi oleh serangkaian nilai-nilai positif atau negatif menengah. Biasanya nilai awal dan akhir yang diwakili oleh seluruh kolom, sedangkan nilai menengah dilambangkan dengan kolom mengambang. Kolom yang berbeda warna untuk membedakan antara nilai-nilai positif dan negatif.

Sebuah Waterfall chart yang khas digunakan untuk menunjukkan bagaimana nilai awal meningkat dan menurun serangkaian nilai menengah, yang mengarah ke nilai akhir.

Mari kita ambil contoh sederhana untuk memahami hal-hal yang lebih baik. Contoh paling sederhana akan audit inventarisasi pria t-shirt di outlet ritel. Anda perlu mencari tahu berapa banyak dijual t-shirt Anda miliki di tangan untuk memulai bulan depan dengan. Biasanya, akan ada beberapa unit dalam stok untuk memulai bulan dengan. Seiring jalannya t-shirt berada di layar dan berbagai orang mencoba keluar, beberapa unit akan rusak. Beberapa unit-unit yang rusak dapat diperbaharui untuk menambah saham, dan akhirnya kami tiba di jumlah unit yang terjual.

Jadi dalam grafik air terjun ini, nilai awal dari "unit di saham" melewati serangkaian pasang surut, satu dan satu ke bawah tepatnya untuk mendapatkan nilai akhir dari unit yang terjual.

Varian Waterfall Chart

Grafik Waterfall memiliki sejumlah varian. Sementara varian ini mungkin tidak melakukan keadilan untuk definisi grafik air terjun, tetapi mereka datang sangat berguna dalam beberapa situasi.

Mari kita mempertimbangkan situasi di mana Anda perlu untuk merencanakan laba tahunan perusahaan Anda. Jadi Anda akan menunjukkan berbagai sumber Anda pendapatan, tambahkan mereka dan memotong semua biaya Anda untuk tiba di total keuntungan (atau kerugian).


varian minor lain dari grafik terjun adalah mungkin di mana Anda menunjukkan jumlah menengah sepanjang jalan sebelum menunjukkan jumlah kumulatif akhir. Dalam contoh di atas, kita bisa menunjukkan jumlah perantara untuk total pendapatan dan total biaya sebelum menunjukkan total keuntungan.

Jumlah menengah datang sangat berguna ketika ada banyak data untuk meringkas banyak sebelum nilai akhir pada grafik. Misalnya, alih-alih pendapatan produk jika kita menunjukkan pendapatan dari produk berbasis web dan produk berbasis desktop secara terpisah, dan serta kustomisasi layanan dan dukungan bukannya layanan secara keseluruhan, total jumlah pendapatan akan sangat berguna di sana.






Tugas Softskill Design Grafik dengan Metode Timeline, Trendsline , dan Waterfall (BAB 3)

Berikut adalah termasuk tugas T3 yang akan membahas tentang perangkat lunak yang berhubungan dengan Google API.
BAB 3

Perangkat Lunak Yang Berhubungan Dengan Google API

Google chart

Google Chart API memungkinkan Anda secara dinamis menghasilkan grafik dengan string URL dan menanamkan grafik ini pada halaman web, atau men-download gambar untuk penggunaan lokal atau offline. Google Chart Tools memungkinkan menambahkan grafik hidup untuk setiap halaman web. Mereka memberikan keuntungan seperti galeri yang kaya visualisasi disediakan sebagai grafik gambar dan grafik interaktif dan mereka dapat membaca data langsung dari berbagai sumber data. Pengguna menanamkan data dan parameter format dalam permintaan HTTP, dan Google mengembalikan citra PNG dari grafik. Banyak jenis grafik yang didukung, dan dengan membuat permintaan ke tag gambar grafik dapat dimasukkan dalam halaman web.

Google Chart API

Google Chart API adalah alat yang memungkinkan orang dengan mudah membuat grafik dari beberapa data dan menanamkan dalam sebuah halaman web. Google menciptakan PNG gambar grafik dari data dan parameter format dalam permintaan HTTP. Banyak jenis grafik yang didukung, dan dengan membuat permintaan ke tag gambar, orang hanya dapat mencakup grafik dalam halaman web.

Awalnya itu adalah perangkat internal untuk mendukung embedding cepat grafik dalam aplikasi Google sendiri (seperti Google Finance misalnya). Google pikir itu akan menjadi alat yang berguna untuk membuka untuk pengembang web. Secara resmi diluncurkan pada tanggal 6 Desember 2007.

Saat ini, line charts, bar charts, pie charts, and radar charts, serta Venn diagrams, scatter plots, sparklines, maps, google-o-meters, and QR codes yang didukung.

API ini ditinggalkan pada tahun 2012 dengan jaminan ketersediaan hingga April 2015. Setelah periode itu, Google berhak untuk mematikannya tanpa pemberitahuan, meskipun hingga April 2016, tidak ada rencana untuk melakukannya. Alternatif yang direkomendasikan oleh Google adalah Google Charts.

Google API bisa di katakan bagian dari Framework Google. Google menyediakan berbagai API (Application Programming Interface) yang sangat berguna bagi pengembang web maupun aplikasi desktop untuk memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan oleh Google seperti misalnya: AdSense, Search Engine, Translation maupun YouTube.

API secara sederhana bisa diartikan sebagai kode program yang merupakan antarmuka atau penghubung antara aplikasi atau web yang kita buat dengan fungsi-fungsi yang dikerjakan. Misalnya dalam hal ini Google API berarti kode program (yang disederhanakan) yang dapat kita tambahkan pada aplikasi atau web kita untuk mengakses/menjalankan/memanfaatkan fungsi atau fitur yang disediakan Google. Misalnya saja kita bisa menambahkan fitur Google Map pada website kita.

Google API dapat dipelajari langsung melalui Google Code. Melalui Google Code kita dapat belajar tentang Google API dan dapat mengimplementasikan pada aplikasi web atau website yang kita kembangkan.

Ada banyak API yang disediakan oleh Google, beberapa diantaranya adalah:

1. Language API: untuk memanfaatkan fitur translation yang dimiliki Google.

2. Earth API: memanfatkan fitur yang ada pada Google Earth.

3. Javascript API.

4. Maps API: memanfaatkan fitur yang ada pada Google Maps.

5. Search API: memanfaatkan fitur pencarian pada Google Search.

6. Visualization API: membuat grafik maupun chart dengan Google API.

7. YouTube API: memanfaatkan fitur yang ada pada YouTube misalnya untuk pencarian video.

Salah satu cara mudah mempelajari Google API adalah dengan memanfaatkan Google AJAX APIs Playground. AJAX APIs playground adalah sebuah situs yang disediakan oleh Google bagi kita untuk mencoba secara langsung sejumlah Google API yang berbasis AJAX (Asynchronous Javascript and XML). Karena berbasis AJAX maka tentunya semua kode program dalam sintaks Javascript yang bisa kita lihat, copy dan paste secara langsung untuk digunakan pada website kita.

Dengan menggunakan Google AJAX API, kita bisa mengintegrasikan data pada website kita dengan API yang disediakan oleh Google.

HTML 

HTML adalah bahasa markup internet (web) berupa kode dan simbol yang dimasukkan kedalam sebuah file yang ditujukan untuk ditampilkan didalam sebuah website. Singkatnya, HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat website. Website yang dibuat dengan HTML ini, dapat dilihat oleh semua orang yang terkoneksi dengan internet. Tentunya dengan menggunakan aplikasi penjelajah internet (browser) seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox dan Google Chrome.

HTML adalah kepanjangan dari HyperText Markup Language, merupakan bahasa interpretasi yang digunakan pada sebuah halaman web. HTML mendeskripsikan struktur halaman web yang ditulis dengan element atau tag yang yang mengapit konten atau teks didalamnya.

Penjelasan lebih rinci mengenai arti kata-perkata dari HTML adalah sebagai berikut :

• HyperText: adalah istilah teks aktif, yang apabila diklik akan meloncat atau menuju halaman lain. Ini merupakan kemampuan dari sebuah halaman web yang dapat saling berhubungan antara halaman satu dengan lainnya.

• Markup: Merupakan tag-tag yang biasanya diawali dengan tag pembuka (opening tag) dan tag penutup (closing tag) yang memberi kemampuan untuk menata layout atau memformat struktur halaman web pada sebuah konten teks sederhana didalam file HTML itu sendiri.

• Language: yaitu bahasa yang digunakan oleh HTML itu sendiri. Perintah-perintah tag menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh browser atau interpreter lainnya. HTML bukanlah sebuah bahasa pemrograman pada umumnya, seperti Java, C, C++, visual basic dan sejenisnya, melainkan bahasa markup / markah yang ditulis dengan perintah tag-tag atau element yang menaungi (mengapit) konten didalamnya yang akan ditampilkan pada sebuah halaman web oleh browser atau HTML interpreter (penerjemah HTML) lainnya.

HTML berguna untuk menampilkan konten, menghubungkan (link) antar halaman, memberi struktur dan informasi terkait dengan sebuah halaman web. konten sebuah web tidak hanya terbatas pada teks saja, melainkan konten interaktif lainnya seperti video, audio, gambar dan animasi dapat disisipkan dan ditampilkan pada halaman web.

Saat ini bahasa HTML masih terus dikembangkan Hal ini dikarenakan pengguna internet semakin hari semakin berkembang pesat. Oleh karena itu bahasa HTML harus ditingkatkan lagi agar bisa menciptakan halaman web yang lebih berkualitas. Untuk itulah dibentuk sebuah organisasi yang bertanggungjawab mengembangkan bahasa HTML. Organisasi ini bernama W3C.

Fungsi dan Kegunaan HTML

Sebagai bahasa markup internet, HTML memiliki banyak fungsi dan kegunaan. Beberapa manfaat dari HTML diantaranya

• Untuk Membuat Halaman Web. Bahasa HTML digunakan untuk membuat halaman web. Semua halaman web pasti dibuat dengan menggunakan HTML.

• Sebagai Pondasi Bagi Sebuah Website. Sebuah rumah jika tidak memiliki pondasi maka akan cepat roboh. Begitu juga dengan website. Jika tidak memiliki HTML sebagai pondasi, kita tidak dapat mengimplementasikan bahasa lainnya seperti CSS (bahasa untuk mendesain website), Javascript (bahasa untuk menambah prilaku website), dan PHP (bahasa pemrograman server website).

• Untuk menandai teks pada halaman web. Misalnya, kita dapat menandai sebuah teks menjadi bergaris bawah dengan menggunakan tag html.

• Untuk menandai elemen/bagian pada halaman web. Sebuah website memiliki beberapa bagian seperti header, navigasi, main dan footer. Kita dapat menandai setiap bagiannya dengan HTML.

• Untuk menampilkan informasi dalam bentuk tabel.

• Untuk menambahkan objek seperti audio, video, gambar, dll dalam halaman web.

• Untuk membuat online form.

Sejarah HTML

HTML pertama kali diciptakan oleh IBM pada tahun 1980. Saat itu tercetus ide untuk menempatkan elemen-elemen yang berguna untuk menandai bagian suatu dokumen seperti judul, alamat dan isi dokumen. Pada akhirnya elemen-element tersebut dibentuk menjadi suatu program untuk melakukan pemformatan dokumen secara otomatis.

Bahasa pemrograman untuk melakukan tugas ini disebut sebagai bahasa markup. IBM menamai program ini sebagai Generalized Markup Language. Pada tahun 1986, konsep ini disetujui oleh ISO (International Standard Organization) sebagai standar untuk pembuatan dokumen. Bahasa ini dinamai oleh ISO sebagai Standard Generalized Markup Language (SGML)

HTML sendiri, adalah bagian dari SGML. Tim Berners-Lee dari CERN mengemukakan sebuah ide tentang pembuatan skrip bahasa pemrograman dan dokumen yang dapat diakes oleh semua komputer tanpa melihat jenis platformnya. Sejak saat itu HTML menjadi lebih populer dibandingkan SGML.

HTML 5 

HTML5 adalah kepanjangan dari HyperText Markup Language versi 5, merupakan HTML baru penerus dari HTML 4, XHTML1, dan DOM Level 2 HTML. HTML5 merupakan pengembangan bahasa HTML yang lebih baik, lebih berarti atau semantik (semantic meaning) yang sebelumnya adalah bahasa markup sederhana menjadi sebuah flatform canggih, penuh fitur dan kaya akan antarmuka pemrograman aplikasi yang disebut API (Application Programming Interface).

HTML 5 adalah versi terakhir dari HTML saat artikel ini ditulis. HTML 5 membawa banyak sekali perubahan terhadap versi sebelumnya. Banyak tag baru yang diperkenalkan seperti <header>, <aside> , <section>, <footer>, dan tag menarik lainnya. Selain itu, HTML 5 mendukung streaming video tanpa menggunakan flash.

Kelebihan HTML 5 sebagai versi terbaru dari HTML, adalah dengan hadirnya fitur fitur menarik. Fitur tersebut diantaranya.

Doctype dan Meta yang lebih pendek

Doctype dan Meta di HTML 5 menjadi lebih pendek dan mudah diingat. Bentuk Doctype di html 5 seperti ini

<!doctype html>

Sedangkan meta tagsnya

<meta charset=”utf-8”>

Jauh lebih pendek daripada versi sebelumnya.

Struktur Baru

Pada versi sebelumnya, ketika kita ingin membuat struktur website dengan html, kita akan membuatnya dengan tag . Namun di HTML5 ini, hadir beberapa tag yang dikhususkan untuk membuat struktur suatu halaman web.

• <header> untuk mendefinisikan header halaman.

• <nav> untuk mendefinisikan navigasi halaman.

• <section> untuk mendefinisikan bagian dari sebuah halaman.

• <article> untuk mendefiniskan artikel atau konten utama dari sebuah halaman.

• <aside> untuk mendefinisikan konten tambahan seperti sidebar dari sebuah halaman.

• <footer> untuk mendefinisikan footer dari sebuah halaman.

Form Web Baru

Tag <input> pada HTML 5 memiliki banyak tipe baru. Beberapa diantaranya yaitu :

• email : untuk mendefinisikan input yang berupa email.

• tel : untuk mendefinisikan input yang berupa nomor telpon.

• date: untuk mendefinisikan input yang berupa tanggal.

Dan masih banyak lagi. Selain itu ada juga atribut baru required . Dengan atribut ini kita dapat menandai sebuah input wajib diisi, dan jika dikosongi akan mendapat peringatan.

Tidak Membutuhkan Flash

Sebelumnya, web sangat membutuhkan flash terutama untuk konten seperti video. Namun pada versi baru ini, hadir tag baru seperti <video> dan <audio> yang dapat diimplementasikan tanpa menggunakan flash. Selain itu ada juga tag <canvas> yang memfasilitasi profuksi grafik permainan interaktif, aplikasi paint, dan grafis lain dengan cepat, tentunya tanpa menggunakan flash.

JSON

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 - Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data.

JSON dibangun dalam dua struktur:

1. Beberapa pasangan dari nama/nilai. Dalam beberapa bahasa perograman biasa disebut dengan istilah object, record, struct, tabel hash, key list atau associative array.

2. Nilai-nilai yang terusun secara ordered list. Biasa disebut dengan array, vector, list atau daftar dalam bahasa pemrograman.

JSON adalah struktur data yang universal, dalam artian bisa digunakan dalam berbagai bahasa pemrograman. Hampir semua bahasa pemrograman mendukung penuh JSON dalam berbagai format. Hal ini memungkinkan format data yang dapat dipertukarkan menggunakan bahasa pemrograman juga menggunakan dasar dari struktur JSON.

Format data JSON mempunyai aturan sebagai berikut:

• Object adalah satu set nama / nilai yang tidak terurut (An object is an unordered set of name / value pairs). Penulisan object dimulai dengan tanda { (left brace) dan diakhiri dengan tanda } (right brace). Setiap nama diikuti oleh tanda : (colon) dan pasangan nama / nilai dipisahkan dengan tanda , (comma).

• Array adalah sekumpulan nilai yang teratur (An array is an ordered collection of values). Penulisan sebuah array dimulai dengan tanda [ (left bracket) dan diakhiri dengan tanda ] (right bracket). Nilai dipisahkan menggunakan tanda , (comma).

• Nilai bisa berupa string dalam tanda kutip, atau number (angka), TRUE atau FALSE atau NULL, sebuah object atau sebuah array. Struktur ini dapat ditulis menggunakan metode bersarang.

• String adalah rangkaian atau urutan karakter unicode yang berada dalam tanda kutip, bisa juga hanya berisi karakter kosong, menggunakan tanda \ (backslash) untuk escape. Karakter di representasikan sebagai string tunggal. Tipe data string pada JSON sangat mirip dengan definisi pada bahasa C atau Java.

• Number sangat mirip dengan definisi pada bahasa C atau Java, hanya saja tipe bilangan oktal dan heksadesimal tidak digunakan.

• Ruang kosong (Whitespace) dapat diselipkan diantara pasangan atau token apa saja. Kecuali detail encoding, yang secara jelas akan berfungsi untuk menjelaskan bahasa yang digunakan.

JSON sangat berguna saat kita sering melakukan pertukaran data pada sebuah aplikasi. Contoh nyata adalah penggunaan tabulasi menggunakan JqGrid, yang merupakan salah satu plugin jQuery untuk menampilkan data dalam bentuk spreadsheet. Plugin ini juga mendukung format JSON, selain format XML.

Format JSON sering digunakan untuk mentransmisikan data terstruktur melalui suatu koneksi jaringan pada suatu proses yang disebut serialisasi. Aplikasi utamanya adalah pada pemrograman aplikasi web AJAX dengan berperan sebagai alternatif terhadap penggunaan tradisional format XML.

Walaupun JSON didasarkan pada subset bahasa pemrograman JavaScript (secara spesifik, edisi ketiga standar ECMA-262, Desember 1999) dan umumnya digunakan dengan bahasa tersebut, JSON dianggap sebagai format data yang tak tergantung pada suatu bahasa. Kode untuk pengolahan dan pembuatan data JSON telah tersedia untuk banyak jenis bahasa pemrograman. Situs json.org menyediakan daftar komprehensif pengikatan JSON yang tersedia, disusun menurut bahasa berbagai macam negara.

PHP

PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum. PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf.

PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll.

Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor.

PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source. Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh dunia.

Fungsi PHP Dalam Pemrograman Web

Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML (dan CSS) ini dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web bersifat tetap.

Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi. Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database, membuat halaman yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form, dll.

Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan kedalam dokumen HTML. Karena fitur inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.

Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain

• Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

• Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

• Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

• Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

• PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system.

Sejarah PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Jadi semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam webnya.

Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP / FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing / Form Interpreter.

Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada rilis ini interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang softwarenya.

PHP versi 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine. Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.

PHP 4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

Angular JS

Angular JS merupakan framework javascript open souce yang dirilis oleh google pada tahun 2009. Konsep dari Angular JS adalah meningkatkan fungsi dari HTML untuk membangun web app. Bayangkan awalnya HTML hanya digunakan untuk membuat halaman website statis dan kini bisa berfungsi untuk membuat web app dengan menggunakan Angular JS. Angular JS bukan berupa libary melainkan framwork yang solid. Sama seperti framwork lainnya. Angular JS memiliki onsep MVC (Model, View, Control) meskipun dengan cara yang berbeda.

Angular JS adalah framework terstruktur untuk aplikasi web yang dinamis. Framework ini mendukung penggunaan HTML sebagai bahasa template Anda dan memberikan Anda keleluasan pada pengembangan sintak HTML untuk mengekpresikan komponen dari aplikasi Anda secara baik dan ringkas. Data binding dan dependency injection dapat mengeliminasi banyak kode yang harus Anda tulis. Semua ini dibebankan kepada web browser, membuatnya menjadi partner ideal dengan teknologi server.

Angular JS memiliki banyak keunggulan

Berikut ini beberapa keunggulan dari Angular JS :

1. Mengenalkan browser dengan sintak HTML baru.

HTML5 telah menawarkan elemen baru seperti video, audio, canvas dan sebagainya. Dengan Angular JS kita dapat menambah banyak lagi elemen baru yang dimengerti oleh browser seperti draggable yang berfungsi agar elemen bisa di drag, zippy yang membuat akordion, juga sintak bisa dibuat dalam bahasa indonesia seperti <sembunyikan> yang berfungsi jika diklik maka elemen akan disembunyikan. Fungsi ini disebut Directive. Kitalah yang bertanggung jawab dalam pembuatan atau penambahan fungsi elemen HTML atau dengan kata lain kita mengajari browser mengerti bahasa sintak HTML yang kita buat.

2. HTML Template.

Template yang digunakan Angular JS adalah template HTML biasa dengan penambahan ekspresi, tidak perlu template yang memiliki engine khusus

3. Dependency Injection.

Developer dapat membuat beberapa komponen kode yang bisa digunakan fungsinya berulang kali. Komponen ini disebut juga reusable komponen. Developer dapat memanggil komponen yang dibuat secara terpisah.

Fitur umum Angular JS

Berikut ini adalah fiture umum dari Angular JS :

1. Angular JS adalah framework yang efisien untuk membangun Rich Internet Applications (RIA).

2. Angular JS memberikan developer pilihan untuk menulis aplikasi pada sisi client dengan Javascript dan pendekatan MVC (Model, View, Controller).

3. Aplikasi dengan menggunakan Angular JS bisa digunakan di segala web browser. Angular JS secara otomatis menghandle Javascript supaya cocok dengan web browser yang digunakan.

4. Angular JS adalah open source, gratis telah digunakan oleh ribuan developer di seluruh dunia.

Fitur Core dalam Angular JS

Berikut Fitur Core yang ada pada Angular JS :

1. Data binding : sinkronisasi data otomatis antara model dan view.

2. Scope : objek yang mengacu pada model, sebagai perekat antara controller dan view.

3. Controller : kumpulan fungsi-fungsi dari Javascript.

4. Services : Angular JS datang dengan beberapa built-in services seperti $http untuk membuat sebuah XMLHttpRequests.

5. Filters : pilihan item dari sebuah array dan mengembalikan sebuah array baru.

6. Directives : marker dari DOM elemen seperti element, attribute, css dan lainnya.

7. Templates : tampilan yang dirender dengan informasi dari controller dan model.

8. Routing : perpindahan tampilan.

9. Model View Whatever : Angular JS tidak mengimplementasikan MVC secara umum, melainkan sesuatu yang lebih dekat sebagai MVVM (Model View View Model).

10. Deep Linking : mengijinkan Anda untuk meng-encode keadaan dari aplikasi pada URL, sehingga bisa dibookmark. Aplikasi bisa direstore dari URL dari keadaan terakhir.

11. Dependency Injection : terdapat built in dependency injection sehingga membantu developer untuk membuat dan mencoba aplikasi secara mudah.

Angular JS memiliki kelemahan

Angular JS memiliki 2 kelemahan, yaitu :

1. Tidak aman, autentifikasi dari server harus tetap dijaga untuk menjaga keamanan aplikasi.

2. Kebergantungan dengan web browser, jika javascript di-disable dari web browser maka semua kode tidak bisa bekerja.

Framework Angular JS bisa dibagi menjadi tiga bagian utama

Bagian utama dari Angular JS, yaitu :

1. ng-app : definisi arahan dan link dari aplikasi Angular JS ke html.

2. ng-model : arahan data dari aplikasi Angular JS ke input kontrol html.

3. ng-bind : arahan data dari aplikasi Angular JS ke tag html.

AJAX

Istilah AJAX (Asynchronous JavaScript And XML) dalam pengembangan web menjadi populer pada beberapa tahun belakangan ini. AJAX ini sendiri bukan merupakan bahasa pemrograman baru, AJAX hanya merupakan sebuah teknik pemanfaatan object XMLHttpRequest dengan Javascript untuk berkomunikasi dengan server secara Asynchronous, dengan pemanfaatan object XMLHttpRequest ini kita dapat membuat proses berjalan secara background atau bekerja dibelakang layar sementara user dapat tetap berinteraksi dengan halaman web yang ada. Pemanfaatan tehnik Asynchronous ini jugalah yang telah mendorong pengembangan web menjadi lebih kaya atau banyak yang menulisnya dengan istilah pengembangan Rich Internet Application (RIA) atau WEB 2.0

AJAX pertama kali di perkenalkan oleh Jesse James Garrett pada tulisannya yang berjudul AJAX: A New Approach To Web Applications. Jesse James memberi istilah AJAX untuk singkatan dari   Asynchronous JavaScript And XML, namun pada perkembangannya data yang dikomunikasikan secara Asynchronous tidaklah harus berupa XML data, kita mengunakan format data lain untuk dikomunikasikan secara Asynchronous dengan server seperti PLAIN TEXT FILE, HTML DATA atau juga berupa SWF data (Flash file).

AJAX bukan merupakan bahasa pemrograman baru, namun hanya sebuah istilah untuk tehnik pemanfaatan Javascript dalam mengontrol class object XMLHttpRequest untuk berkomunikasi dengan server kemudian merefresh / mengupdate content yang ada dalam halaman web tanpa melakuan Reload keseluruhan halaman web seperti pada metode Tradisional sebelumnya, AJAX sendiri merupakan singkatan dari "Asynchronous JavaScript And XML".

Sejarah singkat AJAX

Tehnik komunikasi Asynchronous dengan server sendiri pertama kali dikembangkan oleh microsoft pada tahun 1997, kemudian pertama kali XMLHttpRequest Object diperkenalkan pada IE5 (circa 1998) dan kemudian dipergunakan secara luas pada Outlook web access. Jesse James Garrett's kemudian memberikan istilah AJAX untuk tehnik Asynchronous ini pada salah satu tulisannya di tahun 2005. Dan hingga saat ini telah banyak yang mengimplementasikan tehnik ini dalam pengembangan web, sebagai contoh pengunaan AJAX dalam web application bisa dilihat pada beberapa link berikut:

• Google Map

• Flickr.com

• gmail.com

• google sugest

• yahoo.com

dan masih banyak lagi contoh lainnya yang dapat ditemukan pada aplikasi web  saat ini.

Kombinasi Dari Ajax

Berikut ini adalah beberapa kombinasi dari Ajax :

• XHTML (atau HTML) dan CSS untuk bahasa mark up dan tampilan.

• DOM yang diakses dengan client side scripting language, khususnya implementasi ECMAScript seperti JavaScript dan JScript, untuk menampilkan secara dinamis dan berinteraksi dengan informasi yang ditampilkan.

• Objek XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data asinkronus dengan web server. Pada beberapa framework dan kasus Ajax, objek IFrame lebih dipilih daripada XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data dengan web server.

• XML umumnya digunakan sebagai format untuk pengiriman data, walaupun format lain juga memungkinkan, seperti HTML, plain text, JSON dan EBML.

Seperti halnya DHTML, LAMP, atau SPA, Ajax bukanlah teknologi spesifik, melainkan merupakan gabungan dari teknologi yang dipakai bersamaan. Bahkan, teknologi turunan/komposit yang berdasarkan Ajax, seperti AFLAX sudah mulai bermunculan.

Tugas Softskill Design Grafik dengan Metode Timeline, Trendsline , dan Waterfall (BAB 2)

Berikut merupakan lanjutan dari tigas softskill design grafik. Bab 2 termasuk dalam tugas T1.

BAB 2
Konsep Dan Teori Timeline, Trendlines, Waterfall

Timeline

Timeline adalah bagan yang menggambarkan bagaimana seperangkat sumber daya yang digunakan dari waktu ke waktu. Jika Anda mengelola sebuah proyek perangkat lunak dan ingin menggambarkan siapa yang melakukan apa dan kapan, atau jika Anda mengatur sebuah konferensi dan perlu menjadwalkan ruang rapat, garis waktu sering merupakan pilihan visualisasi yang wajar. Salah satu jenis populer Timeline adalah grafik Gantt atau biasa kita sebut Gantt Chart.

Gantt Chart 

Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan sumber daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006). Gantt Chart adalah contoh teknik non-matematis yang banyak digunakan dan sangat popular di kalangan para manajer karena sederhana dan mudah dibaca.

Gantt Chart dapat membantu penggunanya untuk memastikan bahwa (Heizer, Jay dan Render, Barry,2006) :


  • Semua kegiatan telah direncakan.
  • Urutan kinerja telah diperhitungkan.
  • Perkiraan waktu kegiatan telah tercatat.
  • Keseluruhan waktu proyek telah dibuat.


Gantt chart merupakan salah satu metode dalam penjadwalan proyek. Metode ini menggunakan tampilan yang mirip seperti jadwal pada umumnya. Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek dengan jumlah anggota tim yang sedikit, proyek mendekati penyelesaian dan beberapa kendala proyek. Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada proyek serta jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan. Orang atau departemen yang ditugaskan untuk menyelesaikan tugas dalam proyek juga harus dituliskan dalam Gantt Chart.

Beberapa sebutan lain untuk Gantt Chart diantaranya adalah Milestones Chart, Project Bar Chart dan juga activity chart. Gantt Chart yang dikembangkan oleh Henry Laurence Gantt pada tahun 1910 ini pada dasarnya adalah suatu gambaran atas perencanan, penjadwalan dan pemantauan (monitoring) kemajuan setiap kegiatan atau aktivitas pada suatu proyek.

Gantt Chart merupakan salah satu alat yang sangat bermanfaat dalam merencanakan penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek, mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dan juga status pelaksanaannya. Dalam Gantt Chart juga dapat dilihat urutan kegiatan ataupun tugas yang harus dilakukan berdasarkan prioritas waktu yang ditentukan.

Karakteristik Gantt Chart

  • Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah diterapkan oleh para manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktu dimulai dan selesainya tugas-tugas dan sub-sub tugas dari proyek.
  • Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semakin penting urutan antara tugas-tugas maka semakin besar kecenderungan dan keinginan untuk memodifikasi gantt chart.
  • Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what if” saat melihat kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu terhadap kebutuhan.


Keuntungan menggunakan Gantt Chart


  • Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. Gantt Chart sangat mudah dipahami, balok horizontal (horizontal bar) dibuat pada tiap kegiatan proyek sepanjang garis waktu.
  • Gantt Chart digunakan untuk penjadwalan sederhana atau proyek-proyek yang kegiatannya tidak terlalu berkaitan atau proyek kecil, sedangkan network untuk penjadwalan proyek yang rumit.
  • Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang.
  • Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan.
  • Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan.


Kelemahan Gantt Chart


  • Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
  • Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
  • Gantt Chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart.


Cara Membuat Gantt Chart

Gantt Chart merupakan grafik yang sederhana, cara membuatnya juga cukup mudah. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat Gantt Chart serta cara penggunaannya.

1. Mengidentifikasikan Tugas

  • Mengidentifikasikan Tugas yang perlu diselesaikan pada Proyek.
  • Menentukan Milestone (bagian pekerjaan dari suatu tugas) dengan menggunakan Brainstorming ataupun Flow chart.
  • Mengidentifikasikan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu tugas.
  •  Mengidentifikasikan urutan pekerjaan ataupun tugas yang akan dikerjakan. Seperti Tugas yang harus diselesaikan sebelum memulai suatu tugas yang baru ataupun tugas-tugas apa yang harus dilakukan secara bersamaan (Simultan).


2. Menggambarkan Sumbu Horizontal

Gambarkan sumbu horizontal untuk waktu pelaksanaannya (dapat diletakan diatas atau dibawah halaman). Tandai dengan skala waktu yang sesuai (bisa dalam harian maupun mingguan).

3. Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan

Tuliskan tugas atau bagian pekerjaan (Milestone) yang akan dikerjakan berdasarkan urutan waktu pada bagian kiri. Gambarkan diagram batang (Bar Graph) untuk menunjukan rentang waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas yang bersangkutan. Gambarkan kotak dari kiri dimana waktu tugas tersebut dimulai sampai pada waktu tugas yang bersangkutan berakhir. Jika diperlukan presentasi kepada manajemen perusahaan, gambarkan bentuk intan (Diamond) pada tanggalnya. Gambarkan tepinya saja dan kotak tersebut jangan diisi.

4. Melakukan Pemeriksaan kembali

Lakukan pemeriksaan kembali, apakah semua tugas atau bagian pekerjaan untuk proyek tersebut sudah tertulis semuanya ke dalam Gantt Chart.

Menggunakan Gantt Chart

1. Saat proyek sedang berlangsung, isikan gambar intan (Diamond) ataupun grafik batang pada Gantt Chart untuk menunjukan bahwa tugas yang bersangkutan telah diselesaikan. Jika ada tugas masih berlangsung (in progress), estimasikan kemajuan tugas yang bersangkutan dan isikan grafik batang sesuai dengan kemajuan tersebut.

2. Letakkan tanda vertical untuk menunjukan sejauh mana proyek sedang berlangsung.

Contoh dari Gantt Chart , sebagai berikut :




Contoh kasus yang menggunakan Gantt Chart :


Kolom pertama adalah stage bahwa item tertentu jatuh ke dalam ada tunda achiever panduan proyek perbaikan misal mulai out. Tugas dan target kolom terkait, dimana target adalah ukuran yang digunakan untuk menunjukkan bahwa tugas tersebut telah disampaikan. Misalnya, tugas 'Studi Kelayakan dan target terkait ', Studi kelayakan dianalisis dan ditandatangani oleh dewan eksekutif .

Kolom sumber daya, mungkin orang dan / atau keuangan yang diperlukan untuk memberikan tugas.Terhadap tugas-tugas ini direncanakan tanggal mulai dan selesai tanggal tugas diwakili oleh panah. Ini tidak menunjukkan berapa lama tugas akan mengambil tetapi hanya membantu untuk mengidentifikasi apakah pengiriman itu berada di trek. Jatuh di belakang jadwal dapat diwakili oleh panah merah tambahan. Sebuah tugas selesai lebih cepat dari jadwal dapat diwakili dengan membuat panah hijau.

Tujuan keseluruhan adalah bahwa individu dalam proyek bisa mendapatkan gambaran visual cepat bagaimana tugas utama dalam proyek maju. Grafik ini dapat digunakan sendiri untuk proyek-proyek sederhana atau untuk proyek-proyek yang lebih kompleks dapat dibantu dengan lebih proyek rinci rencana misal rencana dikembangkan di Microsoft Excel atau Microsoft Project.

Trendlines

Trendline merupakan alat yang sangat lazim digunakan dalam analisis teknikal. Bahkan perannya sangat penting, karena strategi trading yang paling baik itu adalah trading yang mengikuti tren pergerakan harga. Jika kita bisa menggambar Trendline dengan tepat, maka garis tersebut bisa sama akuratnya dengan metode trading yang lain. Maka persiapkan diri anda untuk lebih mengenali garis sederhana yang disebut Trendline ini. Sangat penting pula bagi anda untuk bisa mengidentifikasi tren itu sendiri, sebab kegagalan mengenali tren adalah awal dari kegagalan anda meraih keuntungan dalam bidang trading. Ok, sebelum melangkah lebih jauh, kita akan bahas jenis-jenis tren dulu. Pada dasarnya hanya ada tiga tren, naik (Uptrend), turun (Downtrend) dan datar (Sideways). Kita akan bahas satu per satu. 

1. Tren naik (Uptrend) Sederhana saja: tren naik (Uptrend) adalah keadaan ketika harga sedang bergerak naik. Tapi tetap ada prasyarat untuk menentukan bahwa pasar berada dalam uptrend. Coba perhatikan gambar berikut. 


(Uptrend)

Keterangan gambar: P = Peak, T = Trough, HP = Higher Peak, HT = Higher Trough

Prasyarat uptrend adalah adanya sederetan PEAK (puncak) yang semakin tinggi dan TROUGH (lembah) yang juga semakin tinggi. Karena ada kata “sederetan”, maka mestinya ada lebih dari satu. Artinya, minimal harus ada dua puncak DAN dua lembah yang SEMAKIN TINGGI.

2. Tren turun (Downtrend) tidak perlu rumit-rumit: tren turun (Downtrend) adalah keadaan ketika harga sedang bergerak turun. Tapi sebagaimana uptrend, ada prasyaratnya juga. 



(Downtrend)

Keterangan gambar: P = Peak, T = Trough, LP = Lower Peak, LT = Lower Trough

Prasyarat downtrend adalah adanya sederetan PEAK (puncak) yang semakin lembah dan TROUGH (lembah) yang juga semakin rendah. Karena ada kata “sederetan”, maka harus ada lebih dari satu. Artinya, minimal harus ada dua puncak DAN dua lembah yang SEMAKIN RENDAH.

3. Datar (Sideways) Sideway itu artinya pergerakannya bukan uptrend dan bukan downtrend. Tetap ada naik dan turun tapi hanya terbatas di range tertentu. Dengan kata lain, harus ada pada uptrend maupun downtrend tidak bisa kita temukan. 



(Sideway)

Keterangan gambar: P = Peak, T = Trough, LP = Lower Peak, HT = Higher Trough, LT = Lower Trough

Kita sudah mengetahui cara mengenali tren, sekarang barulah kita akan mencoba lebih akrab lagi dengan Trendline.

Untuk bisa menggambar Trendline dengan baik, tentu harus dikenali dulu tren-nya. Pada keadaan uptrend, gambar Trendline dengan menghubungkan minimal dua titik lembah (trough). Sedangkan pada keadaan downtrend, gambarlah Trendline dengan menghubungkan minimal dua titik puncak (peak).

(Up Trendline)

Gambar di atas merupakan sebuah up Trendline yang ditarik menghubungkan dua titik lembah. Pada saat ini, Trendline tersebut berperan sebagai support. Tembusnya Trendline tersebut merupakan sinyal awal bahwa up trend kemungkinan akan berakhir.

Gambar di bawah ini merupakan Trendline yang ditarik pada saat downtrend. Di sini Trendline berfungsi sebagai resistance. Tembusnya Trendline tersebut kemungkinan merupakan indikasi bahwa downtrend akan berakhir.



(Down Trendline)

Untuk Sideway gambarlah dua garis horizontal yang sebisa mungkin masing-masing menghubngkan minimal dua puncak / lembah.

Di bawah ini adalah contoh penggambaran Trendline:


(Trendline)

Dari contoh gambar di atas kita bisa lihat bahwa dalam pergerakan harga bisa terjadi beberapa kali perubahan tren. Perhatikan bahwa secara umum, gambar di atas memperlihatkan tren naik yang kita sebut sebagai major trend.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Ada setidaknya empat hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan Trendline ini. 

1. Trendline yang valid menghubungkan paling tidak dua puncak atau lembah, namun untuk mengkonfirmasi Trendline itu sendiri kita membutuhkan titik puncak atau lembah ke-tiga. 

2. Semakin miring Trendline yang kita gambar, maka tingkat kekuatannya akan semakin berkurang dan akan semakin mudah tembus. 

3. Trendline akan semakin valid jika semakin banyak titik yang dihubungkan olehnya.

4. Jangan memaksa untuk menggambar Trendline yang di-“valid-valid”-kan. Kalau memang tidak mungkin bagi Anda untuk menggambar Trendline yang valid, carilah alternatif lain. Intinya: jangan dipaksakan harus menggambar Trendline, sebab yang lebih penting adalah mengidentifikasi tren itu sendiri. 

“Channel” merupakan salah satu alat dalam melakukan analisis yang merupakan pengembangan dari Trendline. Cara menggambarnya juga cukup sederhana: Anda tinggal “menduplikasi” Trendline yang telah Anda buat. Langkahnya, pertama kali kita gambar terlebih dahulu Trendline sesuai dengan arah trennya. 

Pada gambar di bawah ini, misalnya Anda menarik Trendline pada saat uptrend.


Lalu, tariklah garis yang sejajar dengan Trendline tersebut. Garis ke dua ini “diproyeksikan” sehingga menghubungkan titik-titik puncaknya. Sama halnya dengan Trendline, garis ini minimal harus menghubungkan dua puncak. Jadilah sebuah UP CHANNEL atau juga sering disebut sebagai ASCENDING CHANNEL.

(Bullish channel )

Sedangkan untuk menggambar sebuah DOWN CHANNEL; atau sering disebut sebagai DESCENDING CHANNEL; sama sederhananya dengan menggambar bullish channel. Pertama, gambar dulu Trendline yang menghubungkan minimal dua puncak. Lalu buat garis yang sejajar dengan Trendline tersebut menghubungkan minimal dua lembah.

Di bawah ini adalah contoh down channel.


(Bearish channel )

Meskipun sederhana, channel ini sangat berguna. Channel ini nantinya bisa kita manfaatkan untuk memperkirakan area buy atau sell. Kedua garis channel berfungsi sebagai support dan resistance. Garis yang berada di atas berfungsi sebagai resistance, sedangkan garis yang di bawah berfungsi sebagai support. Untuk lebih mudah dalam penyebutannya, kita sebut saja kedua garis tersebut sebagai garis support dan garis resistance.

Ketika harga berada di area garis support, maka Anda bisa mencoba untuk mencari konfirmasi berupa sinyal bullish untuk melakukan buy, dengan target di garis resistance. Waspadalah jika harga tembus ke bawah garis support. Jika hal itu terjadi, ada baiknya untuk mempertimbangkan untuk melepas/menutup transaksi tersebut. Tentu saja ini nanti juga harus melihat perkembangan situasi pasar. Mengenai hal ini akan kita bahas nanti, di topik yang lebih lanjut. Tetap ikuti modul edukasi ini.

Begitu pula ketika harga berada di area garis resistance. Pada saat itu Anda bisa mencoba untuk mencari konfirmasi sinyal bearish untuk melakukan sell dengan target di garis support. Tentu saja Anda harus waspada jika garis resistance tembus setelah Anda melakukan sell.

Sideways Channel 

Ada kalanya harga bergerak sideways, sehingga Anda tidak bisa menggambar up channel atau down channel dengan baik. Dalam keadaan seperti ini, kita bisa menggambar channel yang mendatar. Kita sebut channel seperti ini sebagai sideways channel atau ranging channel.
(Sideways channel)

Di bawah ini adalah contoh grafik yang menyajikan ketiga jenis channel yang telah kita bahas, yaitu up channel, down channel dan sideways channel.


(Channels)

Waterfall

Waterfall Chart adalah grafik yang dapat digunakan untuk menggambarkan efek dari faktor-faktor penyebab perubahan “initial value” menjadi “end value”. Dari grafik ini bisa diketahui kontribusi masing-masing faktor sampai ke nilai akhir. Kontribusi dari faktor tersebut bisa berupa nilai negatif maupun positif. Jika faktor tersebut bernilai negatif maka akan mengurangi “initial value”, begitu juga sebaliknya. Berikut contoh Waterfall chart :


Candlestick Chart

Candlestick merupakan hasil penemuan seorang trader asal Jepang. Tujuan dari grafik ini sama seperti Bar Chart yaitu sama-sama menunjukkan informasi terkait harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan. Perbedaannya dengan Bar Chart terletak pada tampilannya. Candle chart divisualisasikan ke dalam bentuk batangan lilin agar penggunanya dapat lebih mudah membaca informasi terkait harga yang terjadi selama sesi tertentu.

Cara membaca Candlestick

Cara membaca candlestick sangatlah mudah daripada kita membaca harga melaui Bar Chart dan Line Chart. Candlestick berwarna putih adalah Candle bullish (naik), Sedangkan Candlestick berwarna hitam adalah Candle Bearish (turun).
Perhatikan bahwa pada candle itu ada yang disebut body atau badan, yaitu selisih antara harga open dan harga close, dan juga shadow (bayangan / ekor), yaitu selisih antara High / Low dan Open / Close. Panjang body dan shadow dalam analisis teknikal menggunakan Candlestick memiliki peranan yang sangat penting. Semakin panjang body dapat diartikan semakin jelas arah pasar yang terlihat melalui batang Candlestick. Semakin panjang shadow menunjukan semakin besar tekanan balik yang diberikan pasar atas trend yang tebentuk saat ini. Sebagai contoh kita lihat Candlestick yang buliish (Putih) yang semakin panjang bodinya mencerminkan bahwa tren naik sangatlah jelas terbentuk karena jarak antara open-close semakin jauh.

Dalam sebuah grafik candlestick, terkandung informasi sebagai berikut:

Open : Harga pembukaan dalam 1 batang candle tersebut

Close : Harga penutupan dalam 1 candle tersebut

High : Harga tertinggi dalam 1 candle tersebut (Upper Shadow)

Low : Harga terendah dalam 1 candle tersebut (Lower Shadow)

Keuntungan menggunakan Candlestick chart

  • Candlestick chart gampang digunakan. 
  • Candlestick chart meiliki pola/pattern dengan nama-nama yang unik dan berbeda-beda. 
  • Candlestick chart sangat bagus untuk mengenali trend dari trend naik ke trend turun atau sebaliknya.
Rangkuman tentang Candlestick

  • Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, maka candlestick ditampilkan secara transparan/warna putih (warna candle Bullish bisa disesuaikan selera anda). 
  • Jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, maka candlestick ditampilkan dengan warna hitam (warna candle Bearish bisa disesuaikan selera anda. 
  • Bagian yang berwarna, entah itu putih/hitam disebut sebagai body candle/ batang candle. Garis vertical yang keluar dari body candle disebut sebagai shadow (bayangan) dan menampilkan harga tertinggi dan harga terendah. 
  • Harga tertinggi ditandai dengan ujung atas dari shadow, dan harga terendah ditandai dengan ujung bawah dari shadow.
Chart Waterfall hampir mirip sebenarnya dengan Candlestick Chart, hanya bedanya Candlestick Chart memiliki garis vertikal pada bagian tengah bar chartnya sedangkan untuk Waterfall tidak memiliki garis garis vertikal di tengah bar chartnya melainkan seperti tersambung setiap bagiannya dan melebar.
Contohnya seperti dibawah ini.

Waterfall chart akan sangat berguna sekali ketika kita mau mempresentasikan suatu hasil misalkan laporan laba tahun Y ketika dibandingkan dengan tahun X. Dengan Waterfall chart, kita akan langsung tahu faktor apa saja yg paling dominan yg berpengaruh terhadap perubahan (movement) dr suatu angka.

Waterfall Chart biasa digunakan untuk mengetahui efek dari faktor-faktor penyebab perubahan "initial value". Dari grafik ini bisa diketahu kontribusi masing-masing faktor sampai ke nilai akhir. Kontribusi dari faktor tersebut bisa berupa nilai negatif maupun positif. Jika faktor tersebut bernilai negatif maka akan mengurangi "initial value", begitu juga sebaliknya.

Berikut ini adalah contoh penggunaan Waterfall Chart:


Diketahui Target Produksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga terdapat deviasi antara Target dengan Aktual. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan Target dengan Aktualnya diantaranya : Jumlah Alat, Availability Alat (jam ready for use dari alat), Utilisasi (jam alat tersebut digunakan), dan Produktivitas Alat.

Dari data tersebut Waterfall Chart-nya adalah sebagai berikut:


Dari target awal terdapat penambahan nilai (Gain) dari produksi dari jumlah alat sehingga nilainya menjadi naik. Nilai tersebut dikurangi dengan availability alat (Loss) karena tidak sesuai dengan target. Begitu seterusnya untuk utilisasi dan produktivitas, sehingga didapat nilai aktual.